Yotam Stefanditya: Bersama SMK Mikael Meraih Mimpi

2013/02/11

Bersama SMK Mikael Meraih Mimpi



SMK Mikael??
SMK Khatolik St. Mikael, Surakarta. Hanya sering mendengar nama itu waktu SD dan SMP. Tak tahu itu sekolah macam apa, lokasinyapun tidak tahu. Tapi waktu kelas IX banyak orang bilang kalau SMK yang bagus itu SMK Mikael. Ya aku ikut aja, “yang penting bukan SMA”, pikirku waktu itu. Karena mengingat ekonomi keluarga yang pas-pasan, dan aku tidak tahu besok bisa kuliah apa tidak, aku memutuskan masuk SMK. Tapi ya masih bingung mau masuk SMK mana, di Solo kan SMK banyak. Mulai aku tanya-tanya ke orang disekitarku SMK mana yang bagus, dan mereka menyarankan SMK Mikael. Meski tidak tahu tapi tetep nekat aja masuk ke Mikael. Hahaha




Awal dari segala sesuatu.
September 2009. Aku diberitahu teman sebangkuku kalau brosur dari Mikael sudah ada di ruang kesiswaan. Ku ambil satu dan kubaca didalam kelas. Teman-teman dekatku jadi rame dan ikutan pinjam lalu salah satu dari mereka menyarankan masuk jalur prestasi. Semula aku ragu.. karena kupikir jalur prestasi untuk orang yang punya prsetasi tertentu. Ternyata hanya standart nilai yang lebih tinggi dari jalur biasa. Sesampainya dirumah, aku langsung memberitahu orang tuaku, dan besoknya aku mulai mempersiapkan segala persyaratan untuk mendaftar.
Hari itu hari Jumat, lupa tanggalnya tapi saat itu aku datang ke SMK Mikael bersama ayahku. Sedikit bingung mencari lokasinya karena berada ditengah kampung. Diukur tinggi dan berat badanku, serta dicek aku buta warna apa tidak. Setelah itu kuserahkan hasil raport untuk syarat jalur prestasi. Masih kuingat aku mendapat nomor peserta 1067. Beberapa hari kemudian tiba waktunya ujia tertulis masuk jalur prestasi. Hanya sedikit orang dari SMP ku yang mendaftar, dan itupun aku tidak terlalu mengenal. Kelas yang digunakan saat itu AS2, dan yang menjaga pak Dias. Ujian dimulai, karena Japres soalnya hanya gambar teknik, psikotest, dan mesin. Sedikit pesimis saat ujian mesin karena trigonometri keluar dan aku tidak tahu sama sekali. Test berlanjut ke wawancara. Mendapat nomor yang dibilang belakang, aku harus menunggu sampai jam 1 siang. Test wawancara lancar :D. Dan aku pulang sekitar jam2.
Pengumuman hasil test hari jumat seminggu setelah test. Aku melihat melalu web SMK Mikael, dan ternyata aku lolos. Lanjut ke test selanjutnya, yaitu kesehatan. Hari test kesehatan waktu itu Sabtu di SMK Mikael. Aku harus ijin pulang lebih awal untuk mengikuti test ini. Dan yang tak terlupakan adalah aku hampir pingsan sesaat setelah diambil darah. Seminggu berlalu dan aku lolos. Senag rasanya apalagi saat itu aku adalah orang pertama dikelasku yang sudah diterima di jenjang berikutnya. Bahkan temanku yang mndaftar di SMA PL Vanlith dan SMA 3 Solo belum pengumuman. Hahahaha.


Tahun pertama, Tahun ter......
MOS Mikael adalah MOS tergila. Tidak ada sekolah lain yang berani melakukan MOS seperti ini selain Mikael. Gundul, kaos saringan tahu, kaos kaki bola beda sebelah, celana super pendek, itulah gambaran singkat kami waktu itu. Kakak-kakak kelasnya sangar semua. Berangkat subuh pulang sore menjelang malam. Masih disuruh mencari barang yang tak masuk diakal. 3Hari MOS menurutku adalah hari terburuk sepanjang hidupku. Hahahaha. Hari pertama masuk sekolah masih bingung menyesuaikan diri. Dan untuk sesaat aku berpikir aku tidak cocok berada disini. Orang-orang yang kasar dan berangasan, mereka yang banyak omong. Semua tipe-tipe orang yang kuhindari dari kecil berada disini. Muak rasanya waktu itu. Tapi aku harus berusaha sabar dan menjaga hubungan satu sama lain, dan belajar bertoleransi dengan mereka yang seperti itu.
Kelas X. Kaget waktu pertama masuk karena ada sistem shift, lalu kelas X adalah nerakanya bengkel karena ada praktek kerja bangku alisa ngikir. Yah waktu itu kujalani aja dengan biasa aja meski banyak waktu yang over. Awal masuk sedikit tidak terlalu cocok dengan teman-teman. Apalagi ada yang mulai membentuk kelompok yang dengan membanggakan aktivitas merokok. Itu sisi buruknya. Sedangkan sisi baiknya, yang pertama bisa pamer ke teman SMP kalau tiap sabtu libur. Hahahaha. Yang kedua untuk pertama kalinya dalam sejarah hidupku aku mendapatkan tropi juara. Sebenarnya itu cuma ranking nilai bengkel sekelas, tapi bagiku sangat berarti. Dan juga untuk pertama kalinya aku rangking 1 selama aku bersekolah. Waktu SD saja aku rangking 40 dari 40 siswa, itu karena kelas unggulan dan aku tidak dapat bersaing dengan mereka. Sedangkan SMP maksimal hanya rangking 7. Tiba-tiba ada orang bilang aku rangking 1 paralel, aku kaget dan tidak percaya. Gara-gara berita itu aku jadi cukup dikenal teman-teman seangkatan. Tapi sampai sekarang aku juga belum tahu pasti itu benar atau tidak.


Kelas gambar (Drafter Class).
Masuk kelas gambar adalah tujuan saya waktu kelas X. tidak ada perencanaan sih, karena juga baru tahu setelah masuk Mikael. Sebenarnya alasannya sepele, praktek gambar menurutku kerja otak sedangkan praktek bengkel kerja otot. Karena kecenderunganku yang lebih suka berpikir daripada berolah raga jadi saya pilih kelas gambar. Memang kelihatan beda di kelas XI ini dan kelas X, terutama siswanya. Ada sih mereka yang urakan, tapi tidak se ekstrem dikelas X. Mereka semua bersahabat tidak ada yang merasa sok berkuasa. Dikelas gambar ini aku lebih mudah bersosialisasi. Karena teman-teman saling terbuka jadi lebih enak diajak kerja sama.
Semester 2 adalah hal yang kutunggu saat kelas XI karena kelasku prakteknya full gambar, tidak di mesin. Satu kelas dibagi 2 kelompok. Kelompok besar dan kelompok kecil. Dan masuknya selan-seling. Karena dibagi ini, aku jadi lebih akrab dengan teman-teman kelompok besar, dan kurang dekat dengan mereka yang kelompok kecil. Jadi kadang saat praktek berlangsung kita jadi tidak saling kenal, tapi saat teori kita jadi satu bagian lagi. Oh iya, di semester1 lalu guruku pernah berkata kalau 1 diantara kami akan mewakili sekolah untuk LKS (Lomba Ketrampilan Siswa). Dari situ disemester 2 aku terpacu untuk melakukan yang terbaik terutama dipraktek supaya terpilih. Waktu terus berlalu tapi makin hari aku semakin pesimis. Kenapa? Melihat temanku yang menyelesaikan tugas gambar dengan sangat cepat, mendengar teman-temanku dikelompok kecil yang ternyata jauh lebih cepat dibandingkan aku membuat aku semakin pasrah dan akhirnya menghapus mimpi. “Pasti mereka” aku tak mampu berharap lagi, dan akhirnya aku hanya berusaha yang terbaik tanpa berpikir aku harus terpilih. Setidaknya itu membuatku lebih baik daripada harus memikirkan sesuatu yang membuatku terpuruk. Akhirnya tahun keduaku berakhir dan melanjutkan ditahun ketiga, tahun terakhirku di SMK ini.


Mimpi yang terwujud
kelas XII baru kujalani beberapa minggu sampai pada waktunya temanku berkata bahwa aku terpilih untuk diseleksi dalam LKS tahun ini. Tidak percaya rasanya aku bisa dipilih memang tidak langsung mewakili sekolah tetapi aku terpilih dari kelompokku sebagai wakilnya.lebih kaget lagi saat aku mengetahui bahwa teman-temanku yang sangat cepat dalam mengerjakan tidak terpilih. Ternyata ketelitian dan ketepatan lebih diutamakan. Dan tanpa kusadari aku melakukan apa yang terbaik dari ku sehingga aku bisa terpilih.
Dari 40 siswa terpilih 2 orang yang akan diseleksi unutk mewakili sekolah. Hanya 2 minggu aku dan temanku berlatih. Kurang memang waktu segitu tapi tetap berusaha maksimal. Pada akhirnya aku dan Adit temanku harus diadu untuk dipilih. Dan Puji Tuhan aku berhasil terpilih sehingga aku mewakili sekolah untuk LKS. Setelah terpilih aku hanya punya waktu kurang dari 1mingu untuk perlombaan tingkat Kota Surakarta. Saat itu hanya ada 3 sekolah yang ikut. Dan Puji Tuhan aku menang lagi dan berhak mewakili kota Solo ke tingkat Jawa tengah. Ini adalah prestasi terbesarku selama ini, karena sebelumnya aku belum pernah mengikuti lomba apapun. Sebelum berangkat ke Semarang aku dilatih dulu selama seminggu. Perjuangan yang berat memang. Pagi harus masuk praktek bengkel sampai jam setengah 3, lalu jam 4 lanjut berlatih untuk lomba sampai jam9 malam. Kulakukan itu selama 5 hari. Ya karena keterbatasan waktu juga, jadi harus terus berlatih. Akhirnya hari perlombaanpun dimulai selama 3 hari aku dan pada hari terakhir saat pengumuman juara, aku meraih juara 3. sedikit kecewa karena gagal mempertahankan gelar tetapi sangat senang karena inilah prestasi terbaikku yang bisa kuraih hanya di Mikael. Thx Mikael.



Tak terasa kurang 3 bulan lagi aku Ujian Nasional. Sudah makin sedikit waktuku yang tersisa di SMK ini. Ujian praktek dan Latihan Ujian sudah tinggal hitungan hari. Ujian Nasional cuma 1 bulan lagi. Tapi diwaktu yang tinggal sedikit ini aku menyadari bahwa keraguanku untuk masuk SMK ini, ketidaknyamananku saat masuk pertama kali disini hilang sudah. Semua berganti rasa syukur karena aku tidak salah memilih sekolah. Di SMK Mikael aku merasa dianggap. Di SMK Mikael ini aku baru merasa berharga. Di SMK Mikael ini aku baru bisa berprestasi. Di SMK Mikael ini juga aku bisa mewakili sekolah sampai provinsi. Dari SMK Mikael ini juga lah yang membuatku bisa masuk ATMI jalur prestasi. Dan yang terakhir karena SMK Mikael ini jugalah yang membuatku makin tumbuh dan berkembang, dari segi COMPETENCE, CONSIENCE, dan COMPATION. Terimakasih untuk seluruh keluarga besar SMK Mikael Surakarta. :)

1 comment:

  1. mas, waktu masuk ada test kemampuan teknik dan test gambar teknik nggak?

    ReplyDelete